Teori Landasan Motor Bakar dan Langkah Kerja Mesin Motor 4 Tidak

 Halo teman-teman apa kabarnya kalian, Mudah-mudahan selalu dalam naungan Allah ya, Murah rejeki dan panjang usia, amin

baik masih bersama saya di sini dari team otomotor yogyakarta,kesempatan ini saya ingin share artikel berkaitan teori landasan motor bakar dan langkah kerja motor 4 Tidak, Materi yang kita ulas ialah pemahaman landasan motor bakar, Pemahaman motor 2 tidak, s/d 4 tidak,

bagus untuk menyingkat waktu silahkan langsung check TeKaPe.

Motor Bakar yakni :

Satu kerja mesin yang mengubah energi panas hasil pembakaran jadi energi gerak / teknisi.

Tipe motor bakar menurut transisi kerjanya

A. Motor 2 Tidak.

Satu kerja mesin yang mana untuk hasilkan 1x tenaga / energi, membutuhkan 2x gerak turun naik piston dan 1x perputaran kutub engkol / kruk as.

B. Motor 4 Tidak.

Satu kerja mesin yang mana untuk hasilkan 1x tenaga / energi, membutuhkan 4x gerak turun naik piston, 2x perputaran kutub engkol / kruk as dan 1x perputaran noken as / cam shaft.

Letak transisi pembakaran:

A. Intern Combution Engine (mesin pembakaran dalam).

Proses pembakaran terjadi dalam mesin yang digerakkan.

Contoh : mesin sepeda motor.

B. Eksternal Combution Engine (mesin pembakaran luar).

Proses pembakaran terjadi di luar mesin yang di gerakkan.

Contoh : mesin uap.

Menurut proses pembakaran :

A. Spark Ignition.

Proses pembakaran memakai api busi dengan penekanan ± 12 kg/.

Penggunaan bahan bakar memakai senyawa iso oktana, ct= premium (oktan 88).

Contoh : mesin sepeda motor

B. High Compretion

Proses pembakaran muncul karena penekanan yang tinggi sekali.

Penggunaan bahan bakar memakai senyawa cetana, ct= solar ( cetana 60).

Contoh : mesin diesel.

Tiga aspek khusus untuk mendukung kerja mesin sepeda motor yakni :

Bahan bakar yang bagus.

Kompresi yang bagus.

Pengapian pada busi yang bagus.

Istilah Dalam Mesin.

A. Dead Center / Titik Mati.

Piston ada di titik paling jauh untuk bergerak balik ke arah yang bersimpangan.

Titik mati ada 2 :

A.Titik Mati Atas (TMA) / Hebat Dead Center (TDC).

Piston ada pada status teratas untuk bergerak kembali kebawah.

Piston di TMA di tunjukkan dengan tanda huruf "T" pada magnet yang disebutkan status TOP.

B. Titik Mati Bawah ( TMB) / Bottom Dead Center (BDC).

Piston ada pada status paling bawah untuk bergerak balik ke atas.

A. Stroke (Cara Piston) "L" atau "S".

Jarak yang di menempuh oleh gerakan piston dari TMA ke TMB atau kebalikannya, di kalkulasi dalam unit "mm".

B. Bore (Diameter Silinder) "D".

Diameter sisi dalam silinder, diukur dalam unit "mm".

C. Volume Cara (Kemampuan Mesin) " VL".

Volume yang tercipta / dipindah oleh gerakan piston dari TMA ke TMB, dihitung dalam unit (cc) / ( ).

D. Volume Ruangan Bakar (Vrb).

Volume yang tercipta di antara kepala piston dengan kepala silinder di saat piston di TMA.

E. Perbedaan Kompresi ( Compression Ratio) "Cr".

Perbedaan di antara Volume cara ditambahkan Volume ruangan bakar dipisah dengan volume ruangan bakar.

Rumus: Cr =